Welcome

;

Selasa, 02 Februari 2010

Pengajian semalam suntuk malam tahun baru 2010

Acara renungan malam
Panitia pengajian semalam suntuk
drama

Tukang Becak nyasar





don't try at home
operator Shooting
cameraman...sambil senyum2 :)
layout dari belakang

Drama



Panitia
makan malam

Waktunya makan
sesion pengajian
pengurus muda-mudi tahun 2010

tahun 2009 telah berlalu dan kini kita menginjak tahun 2010 dimana dijelaskan dalam dalil " tidak akan datang suatu tahun dimana tahun itu akan lebih buruk / jelek dari tahun sebelumnya " maksudnya yaitu pengaruh moral pergaulan muda-mudi akan semakin berat. atau dapat dikatakan zaman semakin edan,terjadinya kemrosotan moral dan iman.
Welcome to Soluta Comunity
perkembangan tekhnologi semakin pesat dan manusia dituntut untuk bisa memanfaatkan tekhnologi dengan bijak. maka oleh karena itu pemuda dan generasi muda supaya bisa menata hati dan iman agar tak terpengaruh dengan kemaksiatan. dimalam tahun baru 2010 remaja masjid Baitul A'laa Surakarta mengadakan pengajian semalam suntuk yang diselingi dengan kegiatan - kegiatan hiburan dan perenungan hati dan jiwa atas apa yg telah dilakukan selama tahun 2009 kemaren. dan semoga tahun 2010 ini kita semua masih diberikan kettatapan iman dan kefahaman. amin

Senin, 01 Februari 2010

Menikahlah sebelum terlambat



Welcome to Soluta Comunity
Menikah hukumnya memang bukan wajib seperti wajibnya sholat atau kewajiban ibadah lainnya. Namun menikah sungguh bermanfaat banyak. Selain berpahala besar, menenangkan hati, mendapatkan keturunan dan kebaikan-kebaikan lainya, menikah juga dapat mencegah berbagai pelanggaran antar jenis yang bukan mahromnya.

Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah, semoga bisa memotivasi kaum remaja untuk memeriahkan dunia dengan nikah.

1. Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Alloh dan Sunnah Rosul untuk saling bisa menetapi hak dan kewajiban.

فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُوا ٭النساء ٣

Menikahlah kalian apa yang baik untuk kalian dari perempuan dua, tiga atau empat. Jika kalian kawatir untuk tidak bias adil maka cukuplah satu atau apa yang di miliki tangan kananmua (budak). Demikian itu lebih mudah untuk berbuat adil (QS An Nisa’ ayat 3)

النِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِي فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي وَتَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ اْلأُمَمَ وَمَنْ كَانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ * رواه ابن ماجة

Menikah itu sunnahku, barang siapa yang tidak mengamalkan sunnahku maka bukan golonganku, dan menikahlah kalian sesungguhnya aku adalah orang yang memperbanyak umat, barang siapa yang punya kemampuan maka menikahlah dan barang siapa yang tidak punya kemampuan maka berpuasalah sesungguhnya puasa sebagai perisai (benteng penjagaan) ( HR Ibnu Majah )
2. Melengkapi / menyempurnakan agamanya

إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ عَجَّ شَيْطَانُهُ يَقُوْلُ يَا وَيْلَهُ عَصَمَ ابْنُ آدَمَ مِنىِّ ثُلُثَىْ دِيْنِهِ * (أبو يعلى و الديلمى

Ketika salah satu dari kalian menikah maka syetannya akan berteriak dan berkata : Celaka… anak Adam telah menjaga 2/3 agamanya. ( HR Abu Ya’la dan Ad dailamy )

3. Menjaga Kehormatan Diri

يَامَعْشَرََ الشَّبَابَ، مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أََغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ * رواه البخارى

“Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HR. Bukhari).

Didalam hadist lain disebutkan bahwa sehina atau serendah-rendahnya janaiz (mayat) adalah mati dalam keadaan membujang. Maka yang belum menikah segeralah menikah jika umur dan kesiapan lainnya sudah terpenuhi.
disunting dari group FB UNIK jokam

Jumat, 29 Januari 2010

ILMU dan WAKTU

Tidak terasa olehku, waktu demi waktu berlalu tidak terasa bahwa diri ini telah merasakan nikmatnya islam dan iman yang hakiki sedari 20 tahun yang lalu, yaitu sejak pertama kali menyadari bahwa untuk mengerti dan memahami diinul islam itu tidak hanya dari al-Qur'an saja. Ternyata ada kitab-kitab tuntunan lain berupa hadits-hadits besar semacam kutubusittah (kitab yang enam) yakni kumpulan hadits-hadits Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wassalaam yang tersusun dalam Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Shohih Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah. Mengapa untuk mendapatkan ilmu perlu al-Hadits/as-Sunnah? mengapa al-Qur'an saja tidak cukup?.

Perhatikan dalil ini: "al-'ilmu tsalaatsatun wamaa siwa dzaalika fa-huwa fadhlun; aayatun muhkamatun aw sunnatun qoimatun, aw faridhotun 'aadilatun". ilmu itu ada tiga, dan apapun selain tiga itu merupakan kelebihan (semisal bakat dan keahlian duniawi), ke-tiga hal itu adalah: ayat yang menghukumi (al-Qur'an), sunnah yang tegak (as-Sunnah), dan ilmu waris yang adil (faroidl).

Dan dalil ini: "ambillah ilmu sebelum hilang!". Berkata sahabat: bagaimana ilmu bisa hilang, wahai Nabinya Alloh”, sedangkan dikalangan kita ada Kitabullah (al-Qur'an).”, maka Nabi marah yang mana Alloh belum pernah membuat Nabi marah seperti itu. Kemudian Nabi bersabda:”celakalah kalian!, bukankan Taurat dan Injil itu masih ada di kalangan Bani Isroil, kemudian keduanya (Taurot dan Injil) tidak dapat mencukupi mereka sedikitpun, “sesungguhnya hilangnya ilmu adalah hilangnya pembawanya/ulama-nya/isnad. Sesungguhnya hilangnya ilmu adalah hilangnya pembawanya/ulama-nya/isnad”. HR. ad-Daromi.

Ribuan hadits-hadits Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wassalaam yang di susun oleh imam-imam hadits terkemuka tadi merupakan gambaran betapa ilmu Alloh yang ada di dalam al-Qur'an dijabarkan oleh al-Hadits; yang merupakan kelakuan, persetujuan, lisan, angan2, dll Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wassalaam dan para khulafaur-rosyidin dalam melaksanakan perintah Allah yang ada di dalam al-Qur'an.

Ah, ternyata masih banyak PR yang mesti dikerjakan, masih banyak ilmu yang belum digali.

Entahlah, namun yang jelas sampai saat masih selalu berpikir, mengapa selama rentang 20 tahun ini tidak ada satupun dari kitab yang enam tadi, yang telah sukses dirampungkan makna dan keterangannya? Wallohu a'lam. Sebenarnya hati ini merasa malu, malu bahwa ternyata diri ini masih teramat cinta dunia sehingga melupakan yang wajib dicari. Jelaslah bahwa yang lebih terlihat di dalam diri ini mungkin malahan hal-hal selain 'tiga yang wajib' tadi. Masya Alloh, mudah-mudahan diri ini masih Engkau beri waktu untuk melangkah dengan hati yang pasti, diberi kekuatan mental dan fisik, diberikan waktu yang cukup. Semudah itu? belum tentu. Banyak rintangan yang terbentang di depan mata. Bisa jadi teknologi, maisyah, atau hal-hal lain yang mungkin menyita waktu seperti laghwun (lahan-lahan), yakni perbuatan yang sia-sia. Ya, meski demikian diriku insya Alloh akan terus berusaha, terus maju pantang mundur dalam mencari ilmu. Mudah-mudahan diri ini bisa menjadi orang iman yang hakiki, seperti para pejuang agama yang tidak mudah terpengaruh oleh cercaan orang lain yang membenci, lingkungan, keluarga, maupun diri sendiri untuk mencapai derajat surga tertinggi, al-Firdaus, yang diwariskan kepada para Nabi, syuhada, dan orang-orang yang berahklaqul-karimah.

Amiin, ya dzal-jalaali wal ikrom.

Welcome to Soluta Comunity

oleh
Bpk. Teguh Prayogo disunting oleh fadil pradana group FB yang dikatakan dalam Al-Qur'an
post by Mozhi

OUT BOND REMAJA MASJID BAITUL A'LAA SURAKARTA

assalamu' alaikum warrohmatullahi wabarokatuh
berkat Rahmat dan hidayah-Nya yang Allah berikan pada kami semua,alhamdulillah kami bisa melaksanakan kegiatan outbond bagi generus remaja masjid Baitul A'laa surakarta bertempa di kawasan bumi perkemahan Sekipan tawang mangu karang anyar jawa tengah. dengan kegiatan ini diharapkan bisa melatih dan membangun jiwa generasi muda yang creatif dan mempunyai semangat juang yang tinggi dalam memperjuangkan agama Allah. yang jauh dari kemaksiatan dan pergaulan bebas yg mana di zaman ini semakin membahayakan bagi generasi muda.
acara ini dilaksanakan selama satu hari, di berangkatkan dari masjid Baitul A'laa pukul 06.00 WIB dan sampai dilokasi outbond pukul 08.00 WIB. kemudian diawali dengan nasehat pembinaan dari pembina Bp.Drs. H. Ahmad Andang Wahyu Bowo, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari ketua panitia sdr. Abdul Rokhim. serta langsung dilanjutkan dengan kegiatan outbond dengan menuju pos-pos yang sudah disiapkan. dan acara diakhiri dengan ibadah Sholat Dhuhur dan dilanjutkan dengan makan siang dan lotisan. kemudian acara ditutup dengan doa oleh beliau Bp. H. Muhklis al-mabrur,dan selanjutnya pulang.
Welcome to Soluta Comunity

Selasa, 17 November 2009

HUJAN DI PAGI HARI


Welcome to Soluta Remaja Masjid Baitul A'laa

Selasa, 17 Nov 09
Salam,
Pagi ini aku mengantar Mamahku tercinta untuk mengabdi sebagai guru... Sebuah pekerjaan yg utama dan rutin bagiku yg menurutku inilah pekerjaan dengan "gaji" paling tinggi... yaitu do'a dan ridho dari orang tua. Sedikit menyinggung saja, dalam sebuah Hadits dijelaskan barangsiapa anak yg bisa membuat orang tuanya tersenyum atau bahagia untuknya maka, satu senyuman orang tua itu berbuah pahala bagi anaknya yaitu memerdekakan 1 orang budak. Lalu shohabat bertanya, Ya Rosullulloh SAW, bagaimana jika orang tua itu tersenyum sebanyak 360x, maka Rosullulloh SAW menjawab "ALLOHUAKBAR MINDZALIKA" (ALLOH bisa memberi pahala yg lebih besar dari itu).

Tapi, satu senyuman orang tua bagi anak sangat berharga, dan barangkali kita belum bisa membalasnya. Sebagai gambarannya dalam sebuah Hadits seandainya anak itu mengendong ibunya untuk menyeberanggi lautan api dari satu pos ke pos yg lain itu baru/belum membandingi satu senyumna orang tua...

Kembali ke judul... :)
Diperjalanan kulihat banyak anak2 yg akan berangkat ke sekolah, aku teringat memori masa lalu, biasanya klo hujan seperti tadi aku akan berpikir2 untuk brangkat atau tidak... Kadang2 malah berharap hujan turun lebih deras agar aku diijinkan tidak masuk sekolah...he.. :)
Pemandangan pagi ini benar2 "mengharukan", kulihat ada anak SD yg basah kuyup berusaha menyebrang di jalan raya yg penuh dengan kendaraan2 baja yg tak mau mengalah untuk mereka. Kulihat seorang laki2 yg memboncengkan perempuan dibelakangnya memberikan jaketna untuk berlindung dari hujan, dll..

Lalu aku bertanya dalam hati... "mereka ini tetap nekad untuk berangkat sekolah meskipun hujan karena mereka benar2 ingin mencari ilmu ataukah hanya takut pada guru...?" Kalau memang nekad mereka karena tidak ingin kehilangan ilmu sungguh sangat luar biasa... Bahkan ALLOH sendiri memberi kabar gembira, kulit, pakaian kita yg terkena debu atau cipratan air hujan saat kita menjalankan ibadah maka, kulit dan pakaian kita kelak akan menjadi saksi diakherat atas apa yg kita lakukan... Dan tentunya ALLOH akan mengganjar pahala yg luarbiasa...

Tapi bagaimana jika mereka yg nekad berangkat "hanya" karena takut pada guru atau kehilangan nilai ulangan alias tidak bisa mencontek... :) ?
Tentunya kita tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya, (karena terkadang dulu kita juga seperti itu...he..). Tapi jika itu dihubungkan dalam ibadah, tentu itu sebuah kesalahan besar, seperti kita solat, kita mengaji, kita berbuat baik karena takut dimarah orang tua, takut malu ma orang lain atau berharap pujian dari orang lain.

Saya pernah nasehat kepada santri pondok "sekarang coba kita hitung dalam satu hari berapa waktu kita yg kita gunakan untuk ibadah dan berapa yg kita habiskan untuk urusan dunia?" Kemudian saya ditegur oleh Abi, beliau menjelaskan "Urusan dunia sekalipun jika diniati karena ALLOH, seperti bekerja untuk mencukupi keluarga, memberi makan, hasil kerjanya bisa untuk infaq, sodaqoh dan kelancaran dalam urusan sabilillaah maka itu juga ibadah...Bukankah sambil bekerja kita tetap bisa berdzikir juga... Jadi apapun yg kita lakukan mari kita niati untuk ibadah..." :)

Yes, termasuk kuliah sekalipun, saya dipesen oleh Abi-Mamah, ilmu yg kamu dapatkan manfaatkan untuk orang lain juga, jangan pernah sedikitpun menyembunyikan atau menyimpan ilmu yg kamu punya, berikan semua yg kamu tahu. Karena Abi saya selalu memberi pengertian pada keluara "Hidup ini harus bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain"...

Ayo BERAKTIFITAS SAMBIL BERIBADAH... :)

Senin, 28 September 2009

BERKAH SEBUAH KETAKWAAN


Welcome to Soluta Comunity

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali
dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh
menasihati dia dan teman - temannya : "Kalian tidak boleh menjadi beban
orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada
orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam diri-nya. Pergilah kalian
semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing- masing.
Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan
tersebut."
Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya ber-tanya: "Ibu, apakah
pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya
menjawab: "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayah-mu?" Si
pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak.
Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel
dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!
Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk
bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah
dalam menjalankan pekerjaan tersebut."
Ibunya menyela: "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada
ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata
guruku." Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para
pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui teknik mencuri.
Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian
shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar
rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru
(syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam
rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu
tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu
ditingalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini
rumah anak yatim, dan Allah memperi-ngatkan agar kita tidak memakan harta
anak yatim". Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang
pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa
pedagang
ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Ha, di sini",
gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan
kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata
besar dan banyak kamarnya. Dia berke-liling di dalam rumah, sampai
menemukan tempat penyim-panan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya
emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk
mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku
selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat
hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."
Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil
yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung.
Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia
hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia
pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan
menghabis-kan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah
menyingsing. Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus
melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah,
lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah.
Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada
lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan
terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya: "Apa
ini?" Dijawab suaminya: "Demi Allah, aku juga tidak tahu." Lalu dia
menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si
pencuri
berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat
bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam".
Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti
kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam- bagaimana dia bisa shalat. Selesai
shalat dia bertanya: "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa
urusanmu?" Dia menjawab: "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau per-buat dengan
buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab:
"Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun.
Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat
memberikannya pada orang yang berhak", Hampir saja tuan rumah itu
dibuat gila karena terlalu ke-heranan. Lalu dia berkata: "Hai, ada apa
denganmu sebe-narnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita
dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui
ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran
kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya.
Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan
rumah
itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya
kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi
sekre-taris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah
ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab: "Aku setuju." Di pagi
hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad
Nikah Puterinya.

Masjid pun Sepi kembali


Welcome to Soluta Comunity
Assalamu Alaiaikum..Wr.Wb

Ramadhan sudah meninggalkan kita. Kegembiraan menyambut Idul Fitri di gerbang Syawal, sejenak melupakan padat-padatnya beribadah saat Ramadhan. Nikmatnya Ramadhan, tergantikan dengan bahagianya
menyambut hari kemenangan. Sehingga, ada di antara kita yang kemudian lupa, bahwa sebenarnya ia tengah meninggalkan bulan yang nikmatnya sepanjang hari sepanjang malam, yang berkah, rahmat dan ampunan dari Allah Swt. bertaburan sebulan penuh.

Ibarat seoerang pedagang yang telah selesai melakukan perdagangannya maka ia tentunya akan menghitung, berapa keuntungan atau kerugian yang ia dapatkan. Begitu pula kiranya yang harus dilakukan oleh, orang-orang yang beriman selepas bulan Ramadhan.

Allah swt telah berjanji akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu dengan berpuasa dan sholat taraweh karena iman dan mengharapkan ganjaran darinya. Dan pada bulan tersebut, Allah swt bebaskan orang-orang yang berhak untuk disiksa sehingga ia bebas darinya. Yaitu bagi
mereka yang bertaubat kepadanya dengan taubat yang sebenar benarnya.Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi kaum yang berfikir bermuhasabah terhadap dirinya; sudahkah bulan tersebut dijadikan saat untuk bertaubat kepada-Nya? Ataukah kemaksiatan masih berlanjut pada bulan yang penuh ampunan tersebut? Jika demikian halnya ia terancam dengan sabda Rasululah saw :

“Dan rugilah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan namun belum mendapatkan ampunan ketika berpisah dengannya.”(HR. At-Tirmidzi)

Kini, kita kehilangan semua suasana indah Ramadhan, saat di mana banyak orang mengejar amal shalih dan beribadah dengan sangat rakusnya.(kalau boleh dibilang begitu).. Seolah merasa wajib meninggalkan nikmatnya dunia dan fokus dengan ibadah untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sekarang Tak ada lagi suara berisik belasan ABG yang kadang dengan nakalnya membangunkan seisi pemukiman penduduk pada dini hari dengan suara-suara teriakan dan tetabuhan dari benda-benda seadanya. Suara anak anak yang meramaikan iktikaf. candanya anak tanggung,Makanan yang bertaburan sepanjang malam.Masjid pun begitu makmur dengan padatnya kegiatan ibadah baik di siang hari maupun malamnya. Tarawih berjamaah, tadarus al-Quran, i’tikaf, dan kegiatan menemani warga yang sedang sahur dengan lantunan ayat suci al-Quran atau puji-pujian kepada Allah Ta’ala. Indah, nikmat, sejuk, serta damai.

Dan, sekarang tinggal kenangan saja. Kita kembali kepada rutinitas awal, sibuk dengan pekerjaan kita, urusan kehidupan kita, dan kita kembali meninggalkan masjid. Hingga masjid pun kembali sepi.Banyak yang pergi dan mudik,ada yang kembali pada saatnya nanti dengan rutinitas pengajian di daerah,desa dan kelompok,ada yang hadir saat jumatan
saja,ada yang hadir hanya ramadhan datang lagi di tahun depan.dan ada yang tidak pernah kembali lagi ke Mesjid,karena sudah dipanggil Sang Maha Hidup.Yah...Mesjidpun sepi kembali...

Mudah mudahan kita bisa berjumpa dengan nikmatnya Ramadhan tahun depan.Amin.Taqobballalohu minna wa minkum

Wassalamualaikum.Wr.Wb