Welcome

;

Senin, 28 September 2009

BERKAH SEBUAH KETAKWAAN


Welcome to Soluta Comunity

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali
dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh
menasihati dia dan teman - temannya : "Kalian tidak boleh menjadi beban
orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada
orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam diri-nya. Pergilah kalian
semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing- masing.
Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan
tersebut."
Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya ber-tanya: "Ibu, apakah
pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?" Sambil bergetar ibunya
menjawab: "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayah-mu?" Si
pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak.
Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel
dia berkata: "Ayahmu itu dulu seorang pencuri?"!
Pemuda itu berkata: "Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk
bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah
dalam menjalankan pekerjaan tersebut."
Ibunya menyela: "Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada
ketakwaan?" Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: "Ya, begitu kata
guruku." Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para
pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui teknik mencuri.
Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian
shalat Isya' dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar
rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru
(syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam
rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu
tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu
ditingalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya: "Ini
rumah anak yatim, dan Allah memperi-ngatkan agar kita tidak memakan harta
anak yatim". Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang
pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa
pedagang
ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. "Ha, di sini",
gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan
kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata
besar dan banyak kamarnya. Dia berke-liling di dalam rumah, sampai
menemukan tempat penyim-panan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya
emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk
mengambilnya. Lalu dia berkata: "Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku
selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat
hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu."
Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil
yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung.
Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia
hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia
pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan
menghabis-kan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah
menyingsing. Dia berbicara sendiri: "Ingat takwa kepada Allah! Kau harus
melaksanakan shalat dulu!" Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah,
lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah.
Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada
lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan
terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya: "Apa
ini?" Dijawab suaminya: "Demi Allah, aku juga tidak tahu." Lalu dia
menghampiri pencuri itu: "Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?" Si
pencuri
berkata: "Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu' lalu shalat
bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam".
Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti
kehendaknya. Tetapi -wallahu a'lam- bagaimana dia bisa shalat. Selesai
shalat dia bertanya: "Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa
urusanmu?" Dia menjawab: "Saya ini pencuri". "Lalu apa yang kau per-buat dengan
buku-buku catatanku itu?", tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab:
"Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun.
Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat
memberikannya pada orang yang berhak", Hampir saja tuan rumah itu
dibuat gila karena terlalu ke-heranan. Lalu dia berkata: "Hai, ada apa
denganmu sebe-narnya. Apa kau ini gila?" Mulailah si pencuri itu bercerita
dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui
ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran
kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya.
Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan
rumah
itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: "Bagaimana sekiranya
kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi
sekre-taris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah
ini. Kau kujadikan mitra bisnisku." Ia menjawab: "Aku setuju." Di pagi
hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad
Nikah Puterinya.

Masjid pun Sepi kembali


Welcome to Soluta Comunity
Assalamu Alaiaikum..Wr.Wb

Ramadhan sudah meninggalkan kita. Kegembiraan menyambut Idul Fitri di gerbang Syawal, sejenak melupakan padat-padatnya beribadah saat Ramadhan. Nikmatnya Ramadhan, tergantikan dengan bahagianya
menyambut hari kemenangan. Sehingga, ada di antara kita yang kemudian lupa, bahwa sebenarnya ia tengah meninggalkan bulan yang nikmatnya sepanjang hari sepanjang malam, yang berkah, rahmat dan ampunan dari Allah Swt. bertaburan sebulan penuh.

Ibarat seoerang pedagang yang telah selesai melakukan perdagangannya maka ia tentunya akan menghitung, berapa keuntungan atau kerugian yang ia dapatkan. Begitu pula kiranya yang harus dilakukan oleh, orang-orang yang beriman selepas bulan Ramadhan.

Allah swt telah berjanji akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu dengan berpuasa dan sholat taraweh karena iman dan mengharapkan ganjaran darinya. Dan pada bulan tersebut, Allah swt bebaskan orang-orang yang berhak untuk disiksa sehingga ia bebas darinya. Yaitu bagi
mereka yang bertaubat kepadanya dengan taubat yang sebenar benarnya.Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi kaum yang berfikir bermuhasabah terhadap dirinya; sudahkah bulan tersebut dijadikan saat untuk bertaubat kepada-Nya? Ataukah kemaksiatan masih berlanjut pada bulan yang penuh ampunan tersebut? Jika demikian halnya ia terancam dengan sabda Rasululah saw :

“Dan rugilah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan namun belum mendapatkan ampunan ketika berpisah dengannya.”(HR. At-Tirmidzi)

Kini, kita kehilangan semua suasana indah Ramadhan, saat di mana banyak orang mengejar amal shalih dan beribadah dengan sangat rakusnya.(kalau boleh dibilang begitu).. Seolah merasa wajib meninggalkan nikmatnya dunia dan fokus dengan ibadah untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sekarang Tak ada lagi suara berisik belasan ABG yang kadang dengan nakalnya membangunkan seisi pemukiman penduduk pada dini hari dengan suara-suara teriakan dan tetabuhan dari benda-benda seadanya. Suara anak anak yang meramaikan iktikaf. candanya anak tanggung,Makanan yang bertaburan sepanjang malam.Masjid pun begitu makmur dengan padatnya kegiatan ibadah baik di siang hari maupun malamnya. Tarawih berjamaah, tadarus al-Quran, i’tikaf, dan kegiatan menemani warga yang sedang sahur dengan lantunan ayat suci al-Quran atau puji-pujian kepada Allah Ta’ala. Indah, nikmat, sejuk, serta damai.

Dan, sekarang tinggal kenangan saja. Kita kembali kepada rutinitas awal, sibuk dengan pekerjaan kita, urusan kehidupan kita, dan kita kembali meninggalkan masjid. Hingga masjid pun kembali sepi.Banyak yang pergi dan mudik,ada yang kembali pada saatnya nanti dengan rutinitas pengajian di daerah,desa dan kelompok,ada yang hadir saat jumatan
saja,ada yang hadir hanya ramadhan datang lagi di tahun depan.dan ada yang tidak pernah kembali lagi ke Mesjid,karena sudah dipanggil Sang Maha Hidup.Yah...Mesjidpun sepi kembali...

Mudah mudahan kita bisa berjumpa dengan nikmatnya Ramadhan tahun depan.Amin.Taqobballalohu minna wa minkum

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Minggu, 19 Juli 2009

CAI 2009 yg indah dan penuh kenangan







Welcome to Soluta Comunity

Usai sudah pelaksanaan camping CAI 2009 di bumi perkemahan Kyai Ageng Srenggi Sragen,yang dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. dalam CAI tahun ini bertemakan "Membangun Generasi Muda yang berprestasi, Mandiri dan berakhlakul karimah " dalam kegiatan camping CAI disi dengan kegiatan antara lain penyampain materi makalah,game / outbond, Api Unggun, dan renungan. menurut ketua Panitia sdr. H. hafidz Al-mubarok dalam kegiatan ini diikuti 230 peserta baik dari remaja masjid baitul a'laa dan remaja LDII dari kota Sragen sebagai undangan. dengan kegiatan ini diharapkan pemuda-pemuda LDII bisa menjadi pemuda yang semangat dan trengginas dalam memperjuangkan dan mengamalkan ilmu Qur'an dan Hadist. dalam kegiatan ini kami sudah melaksanakan yang ke 3 kaliny ditempat yang sama yaitu di bumi perkemahan Kyai Ageng Srenggi kabupaten Sragen. selain itu para peserta juga mendapatkan siraman rohani dari Ustad. Drs. KH. M. Thoyibun,SH.MM. dan bapak KH. Mustofa. kegiatan serupa insya Allah akan kembali kami laksanakan dengan konsep acara yang berbeda sampai jumpa lagi di kegiatan camping CAI 2010. see u next time

Rabu, 01 Juli 2009

Cinta Alam Indonesia Tahun 2009 Jokam Solo Utara

di awal bulan Juli tahun 2009 ini Remaja Masjid Baitul A'laa atau Jokam Solo Utara kembali akan mengadakan camping CAI ( Cinta Alam Indonesia ) dalam konsep acara bertajuk " Membangun Generasi Muda Yang berprestasi , mandiri dan Berakhlaqul Karimah " yang kembali dilaksakan di bumi perkemahan Kyai Ageng Srenggi kabupaten Sragen. kegiatan bulan ini merupakan kegiatan camping CAI yg 12 Kali. ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan di Solo Utara. acara ini akan diselenggarakan selama 3 hari dimulai tanggal 9-11 Juli 2009. dalam kegiatan ini akan diisi dengan berbagai macam kegiatan dari mulai penyampain materi tertulis,penggemblengan, latihan mandiri, outbond dll.
Welcome to Soluta Comunity
Dengan acara ini diharapkan bisa melatih dan membentuk pemuda-pemuda yang semangat,mandiri,berprestasi,dan memiliki Akhlak yang baik. sehingga bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik didalam masyarakat mau di dalam keluarga. Menurut Ketua Panitia sdr. H. Hafidz Al-Mubarok kegiatan ini merupakan jembatan bagi remaja masjid baitul A'laa untuk bisa mengembangkan dirinya untuk menjadi pemuda-pemuda yang mandiri yang semangat dan cekatan.
sekian dulu sekilas info kegiatan Solo Utara,Tunggu berita selanjutnya ......................Oke :)
By. Mozhi

Senin, 01 Juni 2009

BERHENTILAH SEJENAK,PERJALANAN HIDUP KITA MASIH PANJANG

Perjalanan hidup ini melelahkan, ya sangat melelahkan. Betapa tidak, di saat idealisme kita dihadapkan pada realita yang beraneka ragam corak dan warnanya, kita harus bertahan karena kita tidak ingin tujuan hidup ita yang jauh ternodai dengan kepentingan sesaat. Ini bukan soal halal atau haram terhadap dunia dengan segala keindahannya, tapi soal menyikapinya agar tidak tergiur dan terpedaya olehnya.

Gambaran ini dapat kita rasakan di saat harus mengatakan "tidak" di hadapan mereka semua yang berkata "iya". Ketika ramai-ramai orang bicara ini dan itu dengan segala argumentasinya, tuntutan idealisme kita membisikkan kita untuk "diam", tatkala orang lain menilai bahkan mengecam kita dengan tuduhan ini dan itu, idealisme kitapun hanya mengisyaratkan kita untuk sekedar senyum tanpa kata-kata. Di saat orang beretorika dengan segala keahlian bahasanya, idealisme kitapun hanya meminta kita untuk membaca pikiran di balik pikiran. Dan ketika orang ramai-ramai memperbincangkan dunia dengan segala kenikmatannya, idealisme kitapun hanya mengalunkan satu kata, "qonaah". Itulah idealisme kita di hadapan mereka.


Welcome to Soluta Comunity

Terkadang tanpa terasa idealisme kita tergeser lantaran pikiran kita terbawa arus yang kita tidak menyadarinya. Belum lagi kondisi jiwa kita yang terus bergejolak mempengaruhi pikiran kita. Pikiran-pikiran itu selalu datang silih berganti tanpa kenal henti seiring dengan perjalanan hidup ini.

Memang, ini semua kita pahami sebagai sunnah kehidupan. Gelombang dan badai harus dipahami sebagai ladang ujian, problematika hidup merupakan hal tidak bisa dipisahkan dari hidup, pahit getir menjadi bumbu yang harus dirasakan oleh setiap kita, jatuh bangun adalah tangga yang harus dilalui dalam menggapai sebuah cita-cita.

Letih, lelah itulah yang sering kita rasakan, kita sering merasakan kejenuhan, bosan bahkan tidak peduli dengan kondisi. Namun jangan pernah ada perasaan pesimis apalagi putus asa karena di balik semua itu pasti ada sesuatu yang dapat kita jadikan pengalaman yang berarti. Dan yang kita perlukan adalah berhenti sesaat. Berhenti bukan berarti selesai atau sampai di sini. Berhenti untuk merenungi kembali perjalanan yang telah kita lalui, berhenti untuk memompa kembali semangat beramal, berhenti untuk mencas batrei keimanan kita agar tidak redup.

Kita butuh waktu untuk melihat kondisi jiwa kita agar tetap stabil dan tahan dalam menghadapi segalanya. Kita terkadang lupa bahwa ada yang harus kita tengok dalam diri kita, "ruhiyah" kita. Kondisi ruhiyah kita yang selalu membutuhkan suasana yang teduh, tenang sehingga ia menjadi kekuatan yang akan melindungi jiwa kita dari berbagai rintangan yang akan menghalangi kita. Kita memerlukan nuansa ruhiyah yang nyaman agar dapat berpikir jernih dan tetap semangat menjalani hidup ini. Kita butuh ketegaran jiwa dalam menghadapi hiruk pikuk hidup.

Inilah yang senantiasa diajarkan oleh Muadz bin Jabal RA kepada sahabatnya dengan ungkapannya yang menyejukkan hati "mari duduk sesaat untuk beriman". Berhenti sejenak untuk menengok kembali kondisi keimanan agar tetap terjaga. Karena segala yang kita alami dalam hidup harus dihadapi dan bukan lari darinya, ingatlah bahwa lari dari masalah tidak akan menyelesaikan masalah itu, bisa jadi justru akan menambah masalah baru. Memperbaharui keimanan akan membawa kita untuk memahami hakekat hidup ini dengan segala problematikanya. Mari kita sempatkan untuk selalu memperbaharui keimanan kita ditengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan.
( dikutip dari FB group Ngaji bikin Keren,oleh : Nawawi Muhammad )

Kamis, 23 April 2009

SAHABAT

Alangkah indahnya sebuah persahabatan jika didalamnya terdapat saling nasehat tentang iman, pentingnya mengingat mati, kepastian hari akhir dan segala hal tentang kebenaran hakiki termasuk segala kebaikan. Diri terasa dihibur dan juga digentarkan. Dihibur dengan cerita mengenai ganjaran kebaikan berupa surga, berlipatnya balasan Alloh SWT atas sebuah kebaikan yang diperbuat di dunia dan digentarkan oleh cerita dahsyatnya siksa neraka, bukan hanya bagi orang yang ingkar terhadap Alloh SWT dan Rosul-Nya, namun juga bagi orang yang berbuat baik dengan niat yang sudah di kotori.

Alangkah indahnya seorang sahabat, yang ketika kita berbuat salah ia menegur dan menasehati, bukan karena rasa benci, namun karena begitu cintanya ia terhadap kita sehingga tak bosan-bosannya mengingatkan akan sebuah kebenaran. Terkadang kita terlupa, termakan oleh egoisme diri, merasa lebih baik, lebih banyak makan asam garam, sehingga menafikan sebuah kebenaran yang sebenarnya datang dari Alloh SWT dan Rosul-Nya lewat lidahnya. Alangkah indahnya seorang sahabat, yang mau ikut menangis bersama, ketika melihat sahabat lainnya jatuh dalam kubangan nista dan dosa, merasa kasihan, bukan kebencian hingga bergetar bibir menahan tangis dan kesedihan, terluka jiwa yang fitrah oleh tajamnya belati hawa nafsu.

Alangkah indahnya petunjuk Rosululloh SAW perihal memilih sahabat. Beliau umpamakan dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Jika berteman dengan penjual minyak wangi, minimal akan mendapat dan mencium wanginya. Berteman dengan seorang pandai besi, bisa-bisa percikan apinya mengenai tubuh dan juga kedapatan bau busuknya. Sungguh beruntung seseorang yang mendapatkan sahabat sejati, yang memuji dibelakangnya dan mengoreksi didepannya.

Saudaraku, siapakah yang telah menjadi sahabat masing-masing dari kita saat ini?

(www.ceritamatahari.blogspot.com)

Sabtu, 21 Februari 2009

TERTAWA PERPANJANG USIA ANDA

KapanLagi.com - Mehmet C. Oz, M.D., sebagai seorang ahli bedah jantung di New York-Presbyterian Hospital dan di Columbia University Medical Centre, New York, seringkali harus memberikan kabar buruk kepada pasien ataupun keluarga yang menunggu. Salah satu cara yang dia gunakan untuk meringankan beban adalah dengan menggunakan humor.

Humor adalah alat bantu yang sangat kuat. Humor membantu pasien mengatasi ketakutan yang mereka hadapi, dan membantu agar mereka juga merasa lebih baik. Banyak sekali data yang menunjukkan bahwa pasien yang menderita depresi setelah operasi jantung memiliki tingkat kematian yang tinggi, sedangkan pasien yang optimis memiliki infeksi luka yang lebih sedikit. Tawa dapat memperkuat optimisme, dan tawa benar-benar obat terbaik.


Welcome to Soluta Comunity

Tawa mengurangi rasa takut. Banyak orang takut akan tubuh mereka sendiri, dan humor dapat membuka dan menghancurkan hambatan ini, dan membawa ketakutan yang ada pergi. Mehmet pernah harus mengatakan kepada para pasien bahwa akan ada kemungkinan kemampuan belajar mereka akan sangat berkurang setelah operasi dilakukan. Mereka ketakutan, takut akan kemungkinan terburuk, jadi dia mencoba bercanda dan mengatakan bahwa efek yang terjadi sih nggak jauh dari sekedar lupa pelajaran SD kelas dua. Banyak orang mengerti apa artinya, dan membuat hal itu tidak tampak mengerikan lagi buat mereka.

Tawa membantu untuk meyakinkan. Setelah operasi, banyak pasien yang akan berkata: "Dok, dada saya sakit sekali," dan Mehmet pun akan menjawab, sambil mengedipkan mata saya akan menjawab, "Ooo rasanya kaya dada kamu abis dibuka, terus ada orang yang macam-macam di dalem kan?" kemudian tertawa. Hal ini meyakinkan mereka bahwa rasa sakit yang mereka alami sangat normal dan mereka akan baik-baik saja.

Tawa membuat Anda merasa rileks. Prosedur medis semacam pembedahan sangat membuat Anda stres. Ketika Anda memaksa salah satu anggota badan anda mencapai maksimal, terkadang akan ada sedikit selip di sana sini. Sehingga akan muncul detak jantung yang kacau, tekanan darah meningkat, dan sensitifitas terhadap rasa sakit akan meningkat pula. Pada saat Anda tertawa, sistem syaraf yang ada akan secara otomatis menurunkan tingkat stres yang ada, sehingga jantung akan rileks, dan detak jantung kembali normal.

Tawa membantu dokter Anda. Bayangkan jika Anda harus membawa berita buruk terus-terusan. Bagi banyak dokter, cara mengatasi ketegangan ini adalah dengan membuang sisi kemanusiaan mereka. Humor pada umumnya akan membantu Anda mengatasi hal ini, dan humor akan membuat Anda menikmati hidup!
namun semua itu tergantung di tangan Alloh sebanyak apa umur kita dan kapan kita matinya semua itu sudah ada catatannya..