Welcome

;

Selasa, 28 September 2010

"SIHIR" KATA-KATA

Pagi yang cerah, sejuk ditemani segelas tehhangat.
Hari ni ketika buka status2 FB banyak yang menuliskan status2 yg inspiratif, kali ini bukannya hanya sekedar pengen ikut2an tapi ingin meramaikan dan ikut menebarkan benih kebaikan.
Saya jadi ingat, saat guru saya memberi pelajaran betapa "berartinya" sebuah kata-kata yang keluar dari mulut kita. Kenapa saya beri tanda "." (Petik) berarti disini bisa jadi menyebabkan baik dan juga sebaliknya. Artinya setiap perkataan kita itu tidak ada yang hambar/tidak memiliki arti. Klo boleh saya bilang hambar itu kan juga sebuah arti.

Saya mulai dari yang jelek2 dulu ajalah, ibarat makan, ngambil yang pait2 dulu baru nanti yang manis, klo manis dulu baru pait kan gak enak.
Hem, lagi2 memori saya dipanggil tentang sebuah eksperimen yang dilakukan dalam sebuah kantor. Suatu saat ada seorang pegawai kantor yang berangkat dari rumah dalam keadaan segar bugar, sehat wal afiat penuh semangat. Singkat cerita teman2 kantornya sudah "diset" terlebih dahulu setiap ketemu dengannya untuk mengatakan "kamu kenapa? Kok kliatan pucat gitu? Sakit ya?". Yup betul, saat sampai dikantor dia bertemu temannya si A, lalu A mengatakan demikian, awalnya pegawai ini mengelak, "ah nggak, aku baik2 saja kok, sehat, malah penuh semangat lagi." Tapi lama2 karna tiap temen yang dijumpai mengatakan seperti itu dia akhirnya jadi lungkrah/ga semangat, merasa gak enak badan hingga akhirnya dia ijin dari kantor dengan alasan sakit dan lemes.
Wuiiisss... Subhanalloh begitu "menyihirnya" sebuah kata2 itu... Dari yang sebelumnya sehat bisa jadi (merasa) sakit. Brarti kata2 bisa membuat orang sakit donk kak? Klo membuat orang sehat juga bisa kak?
Sabar, sementara Anda penasaran, saya akan menyampaikan pendapat saya, tapi tidak sekarang, nanti diakhir tulisan saya, sehingga Anda memutuskan untuk terus mengikuti tulisan saya ini Sekarang.

Yang ke-2, betapa kata2 bisa membangkitkan sisi positif. Klo ini saya punya banyak contoh, tapi saya tidak akan mengemukakan semuanya. Yang gampang ajalah, klo Anda ketemu seseorang lalu mengatakan "wuiiiihhh... Tambah ganteng/cantik aja..." Langsung aja deh liat bibirnya, hampir 99,89% InsyaALLOH dia akan tersenyum.
Dan masih banyak contoh yang lain. Tapi sedikit saya akan memberi contoh tentang kata2 yg positif/menyehatkan, coba Anda liat dalam Kitab suci, semuanya selalu memberi dampak yang positif sekalipun itu berupa ancaman/menakut2i, tapi arahnya "menyehatkan" dan membangkitkan energi positif dihati. Kok bisa gitu ya? Tapi kenapa klo yang mengucapkan orang kok bisa sebaliknya. Jangankan orang yang ngomong "ngawur", kadang ketika seseorang memberikan nasehat yang baik saja bisa dianggap menyakitkan hati kok.

Nhah yo... Dari pancingan saya tadi saya yakin Anda mulai terbuka dengan pertanyaan saya diatas, dan sesuai janji saya untuk menjelaskan diakhir tulisan.

Menurut saya, kata2 itu bisa bermakna positif atau negatif tergantung dari kita pribadi yang menilainya. Bisa jadi lho cacian-makian itu berbuah positif bagi seseorang sehingga dia berusaha bangkit untuk membuktikan itu tidak benar. Tapi sebaliknya, bisa juga lho "kata2 manis" berbuah negatif bagi seseorang, sehingga dia merasa kata2 itu hanya menyindir atau dianggap mengejek. Mungkin Anda pernah mengalami, saat memuji teman Anda, teman Anda malah merasa tersinggung.

Well, jadi apapun itu jenis perkataan Andalah yang memutuskan untuk menilainya. Apakah anda Memilih untuk mengAmbil sisi negatifnya atau Positifnya.
Oleh karenanya ber-HATI-HATI-lah setiap Anda memutuskan untuk BERKATA, karena bisa jadi perkataan Anda menimbulkan nilai positif bagi orang lain atau justru negatif bagi orang lain. Dan bisa juga perkataan Anda itu berpengaruh positif sehingga menguntungkan Anda, atau malah negatif sehingga merugikan diri Anda sendiri.

Kesimpulan saya :
"Mankaana yu'minubillaahi wal yaumil akhir falyakul khoiron auliasmut."

Barang siapa yang percaya (iman) kepada ALLOH dan hari akhir (kiamat), maka (jika) bicara yang baik, (jika tidak bisa) atau diam.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT